Thursday, August 13, 2015

Metamorfosis

Dulu anak -anak, remaja, semi dewasa, dewasa. Metamorfosis hidup seorang anak manusia. Sudah menjadi hukum alam, mematuhi ajaranNya. Dari sekian banyak memori ingatan, sudah menjadi episode perjalanan hidup di dunia fana, penuh hiasan yang bersifat fatamorgana. Apa yang dicari? Oh ternyata kebahagiaan. Kebahagiaan yang bagaimana? Kebahagiaan hakiki dunia akhirat. Lalu, bagaimana cara mendapatkan itu? Bahagia itu diciptakan, ciptakan suasana bahagia dalam hati, kedamaian hati akan bersemi. Dekati Sang Maha Pencipta, sayangi Makhluk Ciptaan-Nya. Pantas saja para sufi merasa patah hati jika tidak bisa mendekatiNya. Karena pada hakikatnya, kebahagiaan hidup didapat dengan mendekatiNya. Metamorfosis pemikiran, sikap maupun kereligiusan seseorang didapat dari alam, belajar dari alam, memahami apa yang disampaikan alam, dan larut dalam kehidupan alam, sebab alam adalah sifat-sifat atas keagunganNya yang amat mempesona.